Halaman

Kamis, 08 Mei 2008

Sms berantai.....

Isu Santet Lewat HP Tersebar Lewat SMS Berantai
sumber detik.com


Pekanbaru - Warga Riau saat ini sibuk berbisik-bisik tentang isu santet lewat ponsel. "Benarkah hal itu?" itulah pertanyaan utama mereka.

Isu itu sendiri merebak lewat SMS berantai. SMS yang sulit dipertanggungjawabkan itu intinya sama, tapi kata-katanya mengalami modifikasi di sana-sini. Tampaknya sejumlah orang telah mengubah-ubahnya sebelum disebarkan.

Salah satu SMS berbunyi,"Kalo ada telepon yang NOMOR BERWARNA MERAH jangan diangkat karena bisa menelan jiwa. Hari ini sudah disiarkan diberita, terjadi di Jakarta dan Duri dan sudah terbukti. Sekarang masih diusut oleh pihak KEPOLISIAN. Dugaan sementara adalah kasus PEMBUNUHAN JARAK JAUH MELALUI TELEPON GENGGAM (HP) oleh dukun ILMU HITAM / si penelepon adalah ROH GENTAYANGAN yang mencari MANGSA. Harap dimengerti dan kirim ke teman atau saudara semua. Harap saling menbantu sesama umat manusia."

Sedangkan Zulkhaery B, pembaca detikcom, dalam surat elektroniknya menyebutkan bahwa SMS itu berbunyi: "Informasi, kalau ada nomor Hp yang 0866 atau 0666 masuk berwarna merah mohon jangan diangkat karena ada virus kematian. Soalnya di Jakarta dan Pulau Bengkalis sudah ada yang meninggal gara-gara masalah ini, orang bilang lagi uji ilmu hitam sekian sekilas info."

Meski di Jakarta diklaim telah ada kasus itu, namun menurut pantauan detikcom, isu ini tidak terdengar sama sekali di Jakarta.

SMS 0866 Resahkan Warga Padang
Kamis, 08 Mei 2008
Padang, Padek-- Satu minggu terakhir, warga Kota Padang diresahkan dengan kiriman pesan singkat (SMS) bernada ancaman yang menakutkan. Di antaranya ancaman kematian bagi orang yang mengangkat nomor HP tersebut. “Harap hati-hati, kalau ada nomor yang awalnya 0866 dan 0666 atau yang warna merah masuk ke handphone, jangan diangkat. Di Lhoukseumawe ada yang meninggal gara-gara angkat nomor HP atau warna layar merah muncul di HP tersebut,” ujar Oki salah seorang siswa di Kota Padang, ketika membaca pesan singkat dan menanyakan kepada Padang Ekspres, perihal kebenaran isi SMS tersebut, Rabu (7/5).

Oki mengatakan telah dikirimi 10 orang temannya SMS tersebut. Sehingga mau tidak mau hal tersebut juga membuat hatinya ketar-ketir, apalagi sejumlah temannya juga terus membahas hal tersebut. Peristiwa tersebut membuat ia dan kawan-kawannya selalu khawatir mengangkat telepon jika nomornya tidak dikenali. Meskipun nomor yang menghubungi bukan nomor yang tertera dan harus diwaspadai seperti pesan SMS tersebut. Tidak hanya itu sejumlah media nasional juga memberitakan hal serupa, bahkan salah satu koran nasional memberitakan tujuh orang meninggal akibat membaca sms ini.

Beda halnya dengan Nana salah seorang mahasiswa PTN Kota Padang. Nana mengaku tidak peduli dengan hal tersebut. Baginya nyawa dan umur Allah yang menentukan bukan pada sms yang pengirimnya pun tidak jelas. “Janganlah memiliki kekhawatiran yang berlebihan, itu hanya persaingan bisnis saja sehingga orang penasaran dan ingin kenal dengan nomor tersebut,” ujarnya.

Tak Perlu Ditanggapi

Salah seorang anggota Bidang Fatwa MUI Sumbar, M Ridho Nur mengatakan SMS tersebut hanya lah isu yang tidak perlu ditanggapi. Sebab secara ilmiah dan agama, permasalahan semacam itu tidak perlu dapat dipertanggungjawabkan. Apalagi SMS tersebut tidak jelas maksud dan tujuannya, hanya sekadar menguji keimanan umat Islam. “Tidak perlu ditanggapilah isu yang seperti itu. Sehingga umat Islam tidak perlu khawatir terhadap isi sms tersebut. Serahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT, segala sesuatunya atas izin-Nya,” ujarnya. (ni)